Hidup manusia itu memang super super unpredictable ya, bisa suatu saat kita diatas, sedetik kemudian kita dibawah, bisa kita jadi orang yang paling bahagia, ngerasa paling beruntung, sedetik kemudian kita dapat berita duka, seketika itu pula kita jadi orang yang palingg sedih, ngerasa dunia ini ga adil dan bla bla.
Sekarang saya sedang diposisi dimana dulu saya pikir hidup saya berjalan mulus, karier saya akan bagus, pekerjaan mapan, hidup bahagia dengan pasangan dipelaminan. Tapi kenyataan yang harus saya telan, ibarat menelan sebuah obat, sepait apapun obat tersebut harus kita telan dengan senang hati maupun dengan berat hati. Tinggal disini nantinya kita di tantang bagaimana menyikapi hidup kita.
Sepait apapun hidup kita ya harus kita terima, kita di minta untuk selalu berkhusnudzon pada sang pencipta alam semesta. Apakah kita akan menyikapi hidup dengan positif atau negativ.
Kita manusia selalu diberi pilihan, kita diberi kesempatan untuk menentukan nasib kita, walopun sebenernya apapun pilihan yang akan ataupun telah kita ambil akan selalu berujung pada takdir yang sudah tercatat di atas sana.
Saya sampai detik ini masi selalu teringat pesan dari kekasih sabahat saya, sebut saja mawar (bukan nama sebenarnya) waktu itu ketika akan uas dia (mawar) belajar dengan sangat semangat, do her best to the max, tapi allah berkehendak lain, begitu nilai dibagi ternyata nilai dia jelek, kemudian dia nangis, dia merasa usahanya sia2 sama seperti ketika dia ga belajar. Kemudian kekasih nya dengan sangat bijak bilang, kalo kita udah usaha mati matian tapi hasilnya masi seperti itu kita ga ada penyesalan, jadi buat apa nangis? Toh apapun yg sudah kita lewati sudah di catat dan di rencanakan bahkan semenjak 5000 thn sebelum kamu lahir.
Semenjak itu saya selalu teringat petuah itu, jangan sedih dengan apapun skenario yang sudah allah buat, karna itu sudah yang terbaik, bahkan ketika skenario nya adalah yg terburuk di nalar kita.