Di stasiun bekasi ada kakek kakek penjual tisu. Setiap liat kakek itu selalu inget papa, dan selalu bersyukur papa yg sudah tua tidak perlu sampai sebegitu nya untuk mencari nafkah.
Sedih deh karna kakek itu mulai dari pagi sampai malam (jam /11) dia masih duduk manis menjual tisu. Tapi , disatu sisi saya salut dengan kegigihan dan kesabaran kakek itu menjual tisu. Kakek itu jauh lebih baik dari pada pemuda pemudi diluar yg justru mencari rezeki dari belas kasihan orang lain, atau justru mereka menggunakan tatto mereka untuk memaksa kita memberikan 500 rupiah kita untuk mereka, padahal hanya mereka pergunakan untuk membeli rokok (mungkin)
Setiap melewati kakek itu saya selalu menyempatkan membeli tisunya walaupun hanya 1 buah. Setiap menerima uang kakek itu selalu mengucapkan syukur kepada kita yg membeli tisunya. Semoga kakek itu selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan banyak yg menyayangi beliau. Saya mencoba berkhusnudzanbillah ke putra putri beliau.
Selalu ada pelajaran dari allah untuk membuat hambanya ini tidak lupa untuk bersyukur dengan apa apa yg sudah allah berikan.
"dalam hidup itu kita perlu melihat kebawah untuk mensyukuri apa yg sudah kita miliki. Karna rezeki itu tidak selalu berbentuk materi yang tidak akan pernah cukup untuk kita cari. Rezeki bisa berbentuk Nikmat sehat, keluarga yg bahagia, bisa berkuliaah tanpa susah payah, dll kalo kita mau mensyukuri nya."
